Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya didukung oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi menggelar “Seminar Nasional Cerdas & Bijak Bermedia”. Sebanyak 300-an peserta dari berbagai kampus dan sekolah tingkat SMA/SMK mengikuti seminar yang digelar di Tasikmalaya ini.
Salah seorang narasumber seminar, Catur Nugroho, dosen dari Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, mengajak peserta seminar untuk cerdas berinternet. Terlebih peserta seminar merupakan anak muda yang mayoritas pengguna internet. Menurutnya, cerdas berinternet antara lain cerdas bermedia sosial, salah satunya tidak mudah percaya hoaks atau informasi bohong. “Generasi muda untuk dapat lebih cerdas mengenali kabar bohong (hoaks) di dunia maya, dan mampu menyaring informasi-informasi dari berbagai media sebelum mereka membagikan atau menyebarkannya,” kata Catur.
Dalam kesempatan tersebut juga dibahas data dari Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi. Disebutkan bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa dari 262 juta orang penduduk.
Sedangkan komposisi pengguna internet kebanyakan berumur produktif, yakni 19-34 tahun sebesar 49,52 persen, usia 35-54 tahun 29,55 persen, usia 13-18 tahun 16,68 persen, dan usia 54 tahun 4,24 persen.
Selain itu, peserta seminar juga mendapat tips penting mengenali hoaks, yaitu:
1. Periksa alamat URL atau website apakah kredibel atau tidak;
2. Periksa halaman tentang situs website yang menampilkan informasi tersebut;
3. Periksa apakah ada kalimat yang menyuruh pembaca untuk membagikan pesan tersebut;
4. Lakukan cross check, cari di Google tema berita spesifik yang ingin dicek;
5. Cek kebenaran gambarnya di Google Image
Tips tersebut penting mengingat hoaks sangat mudah dipercaya. Hal yang membuat hoaks mudah dipercaya karena hoaks sengaja disebar untuk dipercayai oleh orang banyak. Anehnya meskipun materi hoaks sulit diterima, masih ada saja yang memercayai kebenaran dari hoaks tersebut.