Laporan dari Forum WSIS 2019
Indonesia kembali menunjukkan kiprahnya yang membanggakan pada forum tahunan masyarakat Internet dunia, World Summit on the Information Society (WSIS) di Jenewa, Swiss. WSIS adalah forum pemangku kepentingan majemuk (multistakeholder) bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang berada dalam platform PBB, dengan International Telecommunication Union (ITU) sebagai host tetap.
Pada WSIS tahun ini yang digelar mulai Senin (8/4/2019) hingga Jumat (12/4/2019), Indonesia turut hadir dalam ragam kontribusi, yakni: menggelar workshop tematik, mengikuti rapat Internet Governance Forum (IGF) hingga membawa pulang sejumlah penghargaan WSIS Champion 2019.
Workshop tematik bertajuk “Pendekatan Pemangku Kepentingan Majemuk (Multistakeholder) dalam Menghadapi Hoaks dan Disinformasi pada Era Digital” dengan Indonesia sebagai pengampu (host), akan diselenggarakan pada Senin (8/4/2019) pukul 09.00 – 10.45 waktu setempat, atau 15.00 – 16.45 WIB. Workshop yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), BAKTI, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi dan IGF Indonesia ini dapat pula diikut melalui fasilitas streaming di url bit.ly/WSIS2019Streaming.
Ini adalah workshop kebanggaan Indonesia, mengingat hanya segelintir negara-negara di dunia yang diberi kesempatan mengampu workshop tematik pada Forum WSIS, mengingat ketatnya persyaratan yang diajukan oleh pihak PBB, ditambah pula dengan banyaknya pihak yang ingin menyelenggarakan workshop tematik tersebut.
Lalu keesokan harinya, Selasa (9/4/2019) dimulai pukul 14.00 waktu setempat, perwakilan Indonesia bersama dengan sejumlah negara lain dijadwalkan menerima penghargaan WSIS Prizes Champion untuk 4 (empat) karya atau inisiatif yaitu Baktiku Negeriku dan Baktiku Pada Petani, keduanya oleh Telkomsel, Data Bojonegoro oleh Relawan TIK Indonesia, serta media sosial edukatif Saintif.com besutan mahasiswa dari Universitas Diponegoro Semarang.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ketika berdialog dengan perwakilan Relawan TIK Indonesia penerima Champion WSIS Prizes 2019, di sela-sela peluncuran buku seri literasi digital Siberkreasi pada Senin (1/4/2019) lalu di kantor Kemkominfo, menegaskan pentingnya Indonesia untuk terus menunjukkan kiprahnya di bidang TIK agar menjadi contoh bagi negara lain.
“Kita harus tunjukkan bahwa (Indonesia) bukan jago kandang, caranya dengan berkompetisi pada ajang global semisal WSIS Prizes. Pencapaian ini merupakan hal yang membanggakan dan perlu terus ditingkatkan seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kompetisi ini juga untuk terus memacu kita berkarya lebih baik lagi, tidak lantas berpuas diri,” ujar Menteri yang kerap dipanggil Chief RA ini.
WSIS Prizes adalah bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan kegiatan tahunan Forum WSIS, yang pada tahun ini usianya telah menginjak satu dekade. Untuk tahun in, Forum WSIS mengambil tema “Information and Communication Technologies for achieving the Sustainable Development Goals”.
Di tempat dan waktu yang sama pula, secara pararel akan dilangsungkan serangkaian pertemuan Multi-stakeholder Advisory Group, Forum Tata Kelola Internet (IGF) PBB. Indonesia pun secara khusus mengirimkan perwakilan resminya untuk mengikuti pertemuan ini yang secara garis besar akan membahas perkembangan serta rencana lanjutan terkait Pertemuan Tahunan IGF Global pada November 2019 mendatang di Berlin, Jerman.
(Kontributor: Donny B.U dan Adya Nisita)
Artikel ini dilansir dari: https://kumparan.com/literasidigital-indonesia/membanggakan-indonesia-pada-forum-internet-pbb-di-jenewa-1qqULHfPprl