Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengimbau diadakannya literasi media sosial (medsos). Ini mengingat informasi palsu semakin menjalar di dunia digital.
Mabes Polri juga gencar menjalankan penindakan dalam menangani kasus ini. Baru-baru ini saja, Korps Bhayangkara menangkap 13 pelaku.
“Kalau mereka bilang hanya iseng atau kepedulian terhadap teman, undang-undang tidak mengatur itu. Oleh sebab itu menurut saya yang penting sekarang adalah literasi digital,” kata Setyo di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, 6 November 2018.
Menurut dia, literasi itu berupa pamahaman kepada masyarakat terkait menggunakan medsos. Pasalnya, siapa pun dapat menyebarluaskan informasi dengan menggunakan jejaringnya.
“Ini suatu pembelajaran juga bagi yang lain, jangan macam-macam. Gunakan saja medsos, Whatsapp, untuk yang baik-baik. Tahan jempolnya. Saring dulu baru sharing atau thinking before posting,” papar dia.
Imbauan tersebut dilakukan agar tidak semakin banyak penyebaran berita bohong yang dapat merugikan masyarakat. Hingga kini, Polri juga masih menyelidiki berita bohong yang disebarluaskan, terutama melalui media sosial.
“Setop sampai di kita saja, mesin dari mabes Polri sudah berjalan. Kalau disebarluaskan lagi, kesangkut itu,” jelas dia.
- Sumber berita: https://www.medcom.id/nasional/hukum/0kpzr3EN-literasi-digital-mendesak
- Foto: Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
- Kredit foto: Medcom.id/Sunnaholomi Halakrispen.