Dunia Pendidikan Agama dan Keagamaan di Indonesia patut berbangga, ini karena banyaknya apresiasi dan pengakuan dari banyak negara didunia yang ingin menjadikan Lembaga Pendidikan berbasis agama dan keagamaan dapat berkembang menjadi modern. Tidak seperti dibanyak negara lain, Madrasah di Indonesia dapat menjadi pilihan pertama, bukan pilihan ke dua serta menjadi primadona ditengah masyarakat.
Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis), Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA. Dihadapan 165 peserta Rapat Kerja (Raker) Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, di Hotel Travelers Makassar, kamis (11/4/19).
Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Nasional Pendidikan Islam (Pendis) tahun 2019 sampai tahun 2024, menurut Dirjen Pendis yang juga guru besar UIN Alauddin Makassar ini, akan menjadikan desain teknoratik sebagai panduan arah pembangunan Pendidikan Indonesia 5 tahun kedepan.
“Pendidikan agama dan keagamaan tidak lagi menargetkan akses pendidikan sebagai prioritas pertama seperti yang telah dilakukan lima tahun belakangan ini, namun untuk lima tahun mendatang, menjaga mutu dari Lembaga Pendidikan agama dan keagamaan yang didalamnya adalah Madrasah menjadi prioritas utama”, papar Kamaruddin Amin.
Seperti diketahui, masa berlaku RPJM Kementerian Agama akan habis pada tahun 2019 ini, dan akan menyusun RPJM untuk 5 tahun kedepan.
Dirjen Pendis juga menantang para pendidik dan stakeholder terkait untuk meng”upgrade” kemampuannya dalam mengikuti perkembangan era digital sekarang ini.
“Salah satu tugas pendidik di era sekarang ini adalah, harus mempersiapkan Pendidikan literasi digital yang baik, dapat mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk diterapkan dalam pola Pendidikan di Madrasah”, jelasnya.
Selain itu, Kamaruddin Amin juga mengungkap, bahwa saat ini, Ditjen Pendis Kementerian Agama telah bekerja sama denganworld bank (bank dunia) untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Agama, khususnya di Madrasah dengan 4 proyek, diantaranya :
- Penguatan perencanaan berbasis kinerja pada Madrasah dengan aplikasi E-RKAM (electronic rencana kerja anggaran Madrasah) untuk semua Madrasah, baik negeri maupun swasta.
- Pelatihan Guru. Kedepannya, peningkatan kualitas guru akan dilakukan secara massif dengan standar kompetensi dari bank dunia.
- Peningkatan kualitas belajar mengajar agar nilai dan kualitas Pendidikan di Madrasah bisa meningkat.
- Sistem data yang terintegrasi. Ini mengingat bahwa data di Kementerian Agama, khususnya di Ditjen Pendis masih menjadi masalah besar, dengan banyaknya aplikasi aplikasi yang dikeluarkan direktorat direktorat dan tidak terintegrasi satu sama lain.
Raker ini diselenggarakan oleh bidang Pendidikan Madrasah, Kanwil Kemenag Sulsel selama 3 hari. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, H. Masykur mengatakan dalam laporannya bahwa Kanwil Kemenag Sulsel dalam kegiatan Raker Bidang Pendidikan Madrasah ini, pihaknya juga turut mengundang beberapa Kepala Madrasah Swasta. Hal ini baru dilakukan pada Raker Bidang, yang sebelum sebelumnya hanya mengundang Kepala Madrasah negeri saja.
Selain itu, Kabid Penma juga melaporkan progress perhitungan tunjangan kinerja (tukin) guru yang saat telah dirampungkan oleh inspektorat jenderal Kemenag RI dan BPKP, juga tentang pelaksanaan ujian Nasional dan UAMBN Madrasah yang telah selesai dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Selatan dan berlangsung dengan lancar.
Jumlah peserta yang hadir pada kegiatan Raker Bidang Pendidikan Madrasah ini berjumlah 165 orang yang terdiri dari Kepala Seksi Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam Kabupaten Kota se Sulawesi Selatan, Kepala MA, MTS dan MI baik negeri maupun Swasta. (Nur/arf)
Artikel ini dilansir dari: https://sulsel.kemenag.go.id/artikel-11457-buka-raker-penma-dirjen-pendis-tantang-pendidik-perkuat-literasi-digital